Bismillahirrahmanirrahim
Pernah kebayang gak sih, Undip yang seluas itu bisa mengelola sampah sendiri? Utamanya sampah organik berupa daun, ranting, dan pohon.
Undip juga berhasil mengajak semua civitas akademika peduli akan sampah loh. Sebuah hal yang mestinya lazim dilakukan oleh semua warga bumi kan ya.
Apalagi perubahan iklim bertambah ekstrem. Banjir bandang, tanah longsor, bahkan suhu panas berkepanjangan pun makin lazim terjadi akhir-akhir ini.
Kerusakan lingkungan karena ulah manusia menjadikan tantangan tersendiri bagi sebuah institusi pendidikan. Bagaimana dapat ikut menerapkan ilmu dan keahlian dalam menjaga kelestarian alam.
Adalah UPT K3L yang bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di area Undip. Selain menjadi bagian internal yang penting dalam mengelola sampah, institusi ini juga mengajak pihak eksternal terbuka wawasan lingkungannya.
Hal ini emak saras rasakan saat mendampingi anak-anak kelas 5 SDIT Bina Amal berwisata edukasi beberapa bulan lalu disana.
Saat itu UPT K3L menggandeng mahasiswa KKN untuk mensosialisasikan program peduli sampah kepada kami. Wah, keren nih masyaallah.
Lalu bagaimana UPT K3L mengemas program peduli lingkungan sebagai wisata edukasi pengelolaan sampah? Temukan keunikannya hingga anak-anak senang menjaga lingkungan dari tulisan di bawah ini ya.
UPT K3L
Pengelolaan Sampah sebelum Ada UPT K3L
Dulunya semua sampah di lingkungan Undip dibuang secara open dumping seperti pada hampir semua TPS.
Gunungan sampah praktis menutupi area lahan di kawasan Undip Tembalang. Hal ini tentu saja menimbulkan pencemaran lingkungan dan PR besar bagi kesehatan lingkungan.
Kehadiran UPT K3L
Lalu diinisiasilah TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) oleh Unit Pelaksana Teknis UPT K3L yang fokus pada keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di wilayah Undip.
Para pendirinya segera mengambil langkah penting dengan memperjuangkan aspek legalitas untuk keabsahan lembaga dan kemudahan merealisasikan visi misi unit ini.
HIngga keluarlah Peraturan Rektor No. 5/ 2023 Pasal 13 tentang Hak dan Kewajiban Pengelolaan Sampah di Universitas Diponegoro.
Dengan dikeluarkan peraturan ini, UPT K3L mudah bergerak melebarkan sayap untuk meningkatkan kepedulian warga Undip akan sampah.
Apa Saja yang Dikelola UPT K3L
Dari laman waste4change pengelompokan jenis sampah menurut sifatnya, kita kenal ada 3 macam yaitu :
1. Sampah Organik
Yaitu sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup seperti tanaman, hewan, maupun manusia yang dapat terurai secara alamiah di alam.
Sampah organik biasanya berasal dari sisa makanan, kulit buah, potongan sayur, cangkang telur. Ranting pohon, rerumputan, kotoran hewan ternak juga termasuk golongan ini.
Sampah organik dibedakan menjadi basah dan kering. Sampah organik kering memiliki kandungan air yang lebih sedikit daripada yang basah. Sehingga sampah organik basah akan lebih cepat membusuk dan terurai lebih dahulu daripada organik kering.
2. Sampah Anorganik
Adalah sampah yang tidak dapat terurai secara alami karena materialnya tidak berasal dari alam melainkan dari hasil olahan dari bahan sintetik tertentu.
Beberapa contoh sampah anorganik adalah kantong plastik, aluminium, botol kaca, dan styrofoam.
3. Sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)
Sampah jenis ini punya sifat khusus dan karakteristik khusus. Sampah ini mengandung kategori berbahaya dan beracun karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya.
Sampah ini berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup baik secara langsung maupun tak langsung.
Yang termasuk dalam golongan sampah B3 adalah sampah medis seperti jarum suntik, masker, dan peralatan medis lain. Sampah elektronik, berupa lampu, kabel, gadget rusak, cairan kimia dan pelumas juga termasuk sampah B3 yang perlu penanganan khusus.
Sampah yang Dikelola UPT K3L
Dari gambar di atas bisa kita lihat ada 3 macam sampah yang dikelola UPT K3L Undip.
Yaitu sampah organik berupa daun kering, ranting dan batang pohon. Sampah ini hampir selalu dijumpai di area Undip. Petugas terkait akan rutin mengangkutnya ke UPT K3L untuk dikeringkan secara alami.
Lalu dengan bantuan alat-alat pemotong dan pencacah dan mesin Pirolisis, sampah organik ini diolah menjadi kompos atau arang.
Sedangkan sampah anorganik dikelola oleh masing-masing unit. Baik di fakultas maupun di dekanat.
Setelah dikumpulkan dan dipisahkan menurut jenisnya, sampah berupa botol air mineral bekas, mika, plastik kresek ini nantinya dijual ke pengepul.
Untuk sampah B3, sudah secara khusus dibangun gedung penyimpanan di area UPT K3L.
Sampah ini awalnya hanya tergeletak di sudut laboratorium fakultas.
Lalu menjadi tugas UPT K3L untuk bisa menyimpan secara khusus. Memberi label masa berlaku dan isi kandungan. Nanti akan ada pihak ketiga yang mengambil sampah ini untuk dibuang atau dikelola secara terbatas.
Alur Pengelolaan Sampah Daun, Ranting dan Batang Pohon
Dari wawancara emak saras dengan Bapak Bayu sang supervisor di UPT K3L ada beberapa tahap pengolahan sampah.
Khusus sampah daun kering, ranting, dan batang pohon ada fase pelayuan. Sampah ini dibiarkan layu di bawah sinar matahari di area terbuka.
A. Daun Kering
Perlakuan setelah layu, daun dicacah pakai mesin. Lalu diperam dengan penambahan EM4. Setelah beberapa bulan, berubah menjadi kompos kasar. Bisa lanjut diayak untuk dapatkan kompos yang lebih halus.
B. Ranting dan Batang Pohon
Begitu juga ranting dan batang pohon dicacah dengan mesin khusus. Ada ranting yang masuk mesin Pirolisis yang bisa hasilkan crud.
Crud adalah uap yang ditampung menjadi semacam boraks atau pengawet untuk produk ikan.
Batang pohon yang lebih besar dari ranting dimasukkan mesin pembakar yang menghasilkan arang berikut serbuk hasil pembakaran.
Dua hal ini menjadi bahan tambahan media tanam. Cocok untuk kondisi tanah Undip Tembalang yang punya karakter merah dan sedikit berkapur. Dimana punya sifat menangkap tapi tak menyimpan air.
Wisata Edukasi Pengolahan Sampah
Latar Belakang Hadirnya Wisata Edukasi
Mengapa Undip fokus menjadikan UPT K3L eksis dalam mengolah sampah?
1. Karena ada program Green Matrik Awards
Yaitu penghargaan bergengsi untuk perguruan tinggi yang komit sebagai Perguruan Tinggi hijau. Alias berdedikasi untuk lingkungan.
2. Ada kerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan dalam hal pemberdayaan lingkungan hidup.
3. Ada komitmen SDGs Center di bawah pengawasan PBB
4. Kolaborasi dengan Dipo Waste Bank
Dengan adanya kerjasama tersebut maka Undip punya tanggung jawab moral untuk mengajak lebih banyak pihak peduli lingkungan.
Bentuk Wisata Edukasi
Wisata Edukasi ini adalah sebuah strategi yang menggabungkan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan visi misi UPT K3L.
Bagi Internal Undip
Caranya dengan melibatkan dosen dan mahasiswa terjun ke dalamnya.
Seperti :
1. Mengundang dosen melakukan penelitian terkait kandungan dan hasil olahan sampah.
2. UPT K3L juga bekerja sama dengan dosen untuk pengembangan mesin pengolahan sampah.
3. Menjadikan program KKN tematik. Artinya program sosialisasi sampah dan peduli lingkungan menjadi salah satu opsi KKN mahasiswa semester akhir.
Bagi Eksternal Undip
Wisata edukasi ini dilakukan dengan mengundang siswa SD, SMP, SMA di luar Undip untuk terlibat langsung mengelola sampah.
Tentu saja bentuk wisata berbeda disesuaikan usia dan kebutuhan pembelajaran ya.
Wisata Edukasi untuk Siswa SDIT Bina Amal
Seperti saat kami diundang kesana. Siswa kelas 5 SDIT Bina Amal bertepatan dengan program puncak tema " Kehidupan di Sekitar Kita".
Maka pas sekali jika siswa dikenalkan cara mengelola sampah sebagai bentuk tanggung jawab pada lingkungan.
Siswa sejumlah 115 anak beserta 6 guru pendamping disambut baik kakak-kakak mahasiswa KKN. Mereka dibagi kelompok dan mendapatkan berbagai varian pembelajaran tentang sampah.
Peran Mahasiswa sebagai Edukator
Emak saras sebagai observer mengamati jalannya acara. Lalu mewawancarai salah satu mahasiswa KKN yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, satu almamater donk kita hehehe.
Mbak Fadila begitu ia sebutkan namanya. Mahasiswa semester enam yang memilih KKN tematik ini menceritakan awal mula berada di UPT K3L.
Undip kini menyediakan 2 pilihan KKN yaitu umum dan tematik. Bila berbaur dengan masyarakat desa maka disebut KKN umum. Bila tematik maka mahasiswa menerapkan ilmunya di sektor usaha atau industri tertentu.
Seperti halnya di UPT K3L ini menjadi salah satu pilihan KKN tematik.
Para mahasiswa dari lintas jurusan merancang program selama 2 pekan. Lalu saat kami berkunjung, inilah kegiatan wisata edukasinya :
a. Kakak mahasiswa menjelaskan jenis sampah dan cara mengelola sampah lewat poster yang menarik
b. Siswa dipandu untuk praktik mengompos dari daun kering
c. Siswa menghias pot yang berasal dari botol bekas air mineral
d. Siswa menanam bibit tanaman di pot
e. Siswa diajak bermain games
f. Siswa yang beruntung mendapat hadiah
g. Berfoto bersama.
Wisata edukasi ini sangat unik loh. Karena transfer ilmu pengelolaan sampah disajikan dalam bentuk bermain sambil belajar.
Mengelola sampah itu mudah dan bisa dilakukan siapa saja. Dan lagi tempat edukasi di area teras UPT K3L ini sangat luas dan bersih. Banyak pohon sehingga cukup teduh dan sejuk.
Plus ditambah keramahan kakak-kakak mahasiswa KKN yang terlihat saat pendampingan kelompok.
Mereka kompak dan komunikatif saat mengedukasi adik-adiknya. Latar belakang jurusan mestinya menguatkan karakter kakak mahasiswa ya.
Yang jago komunikasi, ia dapat menjadi fasilitator kelompok. Yang piawai mendesain, bisa membuat media edukasi yang ramah anak. Yang ahli teknik, bisa merancang alat bantu edukasi sesuai usia siswa.
Pantaslah jika wisata edukasi pengelolaan sampah ini unik dan patut menjadi alternatif pembelajaran bagi siapa pun.
Makanya Pak Rektor Undip support sekali kegiatan ini ya. Karena bisa tercapai banyak tujuan program.
Seperti penghargaan kampus hijau, sarana penelitian dosen, praktik lapangan dan KKN mahasiswa, dan terjaganya lingkungan kampus yang bersih sehat.
Penutup
Sampah yang identik dengan kotor dan bau jika dikelola dengan baik maka akan menimbulkan kesan berbeda.
Apalagi dalam rangka mengenalkan pada siswa SD sebagai bagian dari generasi penerus bangsa.
Maka dari itu perlu terus berinovasi. Agar pengelolaan sampah mudah dan menyenangkan dilakukan bagi setiap warga bumi.
Emak saras sebagai pegiat kompos dan minim sampah sangat senang bisa berkunjung di UPT K3L Undip ini. Karena almamater tercinta pun serius menjaga kelestarian lingkungan.
Ditambah lagi melihat kakak-kakak mahasiswa juga menikmati perannya sebagai intelektual muda yang berwawasan lingkungan.
Wisata edukasi pengelolaan sampah bisa ditemukan keunikannya karena digarap secara serius oleh UPT K3L Undip.
Mudah-mudahan terus lahir pecinta lingkungan yang peduli sampah. Yang sadar bahwa sampah menjadi tanggung jawab pribadinya.
Bumi ini tidak butuh orang yang sempurna. Bumi ini butuh orang yang mau peduli meski langkah itu sederhana. Langkah yang terus dilakukan secara terus menerus bersama banyak orang.
Langkah yang akan berdampak bagi kelestarian lingkungan untuk anak cucu kita.
Semoga Allah ridho...aamiin
Jika edukasi dan ini diterapkan di seluruh Indonesia..bisa saja masalah sampah bisa teratasi perlahan
BalasHapusSalut dengan teman-teman di UNDIP yang dapat menghadirkan pengelolaan sampah di lingkungannya dan dapat menjadi percontohan bahkan wisata edukasi untuk masyarakat, terutama bagus banget untuk para pelajar datang ke sini sambil belajar percontohan dari kakak-kakak mahasiswa UNDIP dan mengaplikasikannya di sekolah dan lingkungan masing-masing
BalasHapusProgramnya bagus sekali, mengelola sampah dilingkungan kampus dan juga mengedukasi masyarakat utamanya adik-adik pelajar.
BalasHapusKakak-kakak mahasiswa juga dapat mentransfer dan mengamalkan ilmunya.
Wah keren nih programnya. Dijadikan wisata edukasi pula. Jd bisa mulai mentransfer ilmu ke anak² ttg pentingnya menjaga lingkungan dg pengelolaan sampah yg benar.
BalasHapusKeren banget ini programnya, semoga wisata edukasi pengelolaan sampah seperti ini tidak hanya di semarang saja tapi semua wilayah. Biar outing class anak-anak tidak hanya ke wisata alam atau hiburan saja tapi wisata edukasi seperti ini
BalasHapusSampah menjadi permasalahan besar bagi kita. Sudah seharusnya ini menjadi tanggung jawab setiap rumah tangga. Oleh karena itu, edukasi perihal ini penting untuk terus digalakkan.
BalasHapusKeren banget nih UNDIP. Cocok nih buat tujuan study tour siswa-siswa SD hingga SMA. Cocok pula diteladani dan dicontoh oleh PTN dan bahkan oleh instansi pemerintah, apapun bidangnya....
BalasHapusPatut untuk ditiru nih. Keren banget, disamping mendirikan pengelolaan sampah juga memberi edukasi pada masyarakat sekitar.
BalasHapus