Bismillahirrahmanirrahim
Lama emak saras tak menulis artikel di majalah sekolah anak, nah karena sudah open challenge untuk nulis, sekalian ya disave juga di blog. Karena pembacanya adalah anak jadi bahasa ini ditujukan untuk anak-anak ya sobat hijrah pembaca blog emak.
Tujuannya untuk meningkatkan awareness anak-anak tentang bahaya sampah yang tak dikelola dan bagaimana cara mengatasinya sesuai usia mereka. Apa dan bagaimana, monggo disimak...
Sampah dan Permasalahannya
Definisi Sampah
Sampah adalah sisa konsumsi manusia yang tidak terkelola. Sayangnya mayoritas masyarakat muslim Indonesia melakukan budaya ini.
Sampah dikumpulkan lalu diangkut dan dibuang.
Begitulah skemanya.
Jadi sampah
hanya berpindah tempat dari hadapan kita ke tempat lain. Jika kita anggap
sampah bermasalah jika tidak dibuang lalu dipindah ke tempat lain maka
masalahnya juga berpindah ke tempat tersebut.
Pengelolaan Sampah di Indonesia
Di Indonesia,
pembuangan akhir sampah masih dikelola dengan system open dumping yaitu membuang
sampah begitu saja dalam ke sebuah tempat pembuangan akhir terbuka tanpa ada perlakuan
apapun. Sayangnya sistem ini menimbulkan permasalahan lingkungan. Seperti air
dan tanah dapat tercemar, disebabkan oleh cairan lindi dan gas metana, karbon
dioksida, amoniak, hydrogen sulfide, dan lainnya.
Zat-zat
tersebut dapat menimbulkan reaksi biokimia hingga bisa terjadi ledakan dan
kebakaran. Selain itu metode open dumping dapat mengancam kualitas udara yang berdampak
pada kesehatan dan mendorong perubahan iklim akibat gas metana yang dihasilkan.
Memang saat
ini tidak bisa dirasakan dampaknya langsung bagi kita yang tinggal jauh dari tempat
pembuangan akhir sampah. Sehingga kita belum merasa terancam bahayanya ya. Coba
sekali waktu kalian lewat ke TPA Ajibarang Semarang, amati sekilas ada penduduk
yang terpaksa tinggal disana dan hewan ternak yang makan di tumpukan sampah. Kasihan
ya, tentu saja sangat tidak sehat dan tidak aman untuk tubuh mereka.
Bencana Timbul di TPA
Teman-teman
apa sudah pernah dengar cerita ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang pernah
meledak dan menewaskan penduduk sekitar? Bencana itu terjadi tahun 2005 di TPA
Leuwigajah di Bandung Raya. Korban
manusia sebanyak 157 adalah warga yang tinggal dekat area TPA tersebut dan
terkena dampak longsor setelah meledaknya TPA Leuwigajah.
Ada juga
berita TPA yang longsor dan menutupi Sungai Cisadane di daerah Tangerang. Bisa
dibayangkan hewan yang hidup di sungai akan mati karena tepat hidupnya tertutup
sampah. Juga di banyak TPA lain yang menimbulkan banyak masalah, bisa kalian
gugling beritanya ya.
Pahlawan Bumi
Tugas Kita sebagai Seorang Muslim
Sebagai umat Islam, Allah sudah
memerintahkan pada kita selain untuk beribadah pada-Nya juga untuk menjadi pemimpin
bumi. Artinya kita juga turut bertugas menjaga bumi ini dari kerusakan.
Mencegah Timbulnya Sampah
Lalu apa yang bisa kita lakukan
sebagai siswa SD Bina Amal Semarang? Lakukan pencegahan timbulnya sampah,
kalian bisa mulai melakukan hal-hal di bawah ini :
1. Bila membawa bekal makanan dan minuman saat sekolah atau
bepergian, biasakan membawa wadah dari rumah. Baik wadah makanan dan tumbler
untuk minuman. Dengan begitu kita tak perlu beli makanan atau minuman di luar
yang pastinya berada dalam kemasan. Adanya kemasan itulah yang dapat kita
hindari sehingga mencegah timbulnya sampah.
2. Bila terpaksa membeli minuman dalam kemasan botol atau gelas plastik,
bawa pulang kemasannya, cuci bersih, dan pisahkan. Dalam jumlah tertentu bisa
kita sedekahkan ke pemulung atau tabung di bank sampah.
3. Sediakan sedotan reusable atau bisa dipakai berulang saat
bepergian. Sedotan plastik yang banyak dipakai di usaha minuman, dipakainya
hanya beberapa menit tapi butuh ratusan tahun untuk bisa terurai. Sedotan ini
bila tak dikelola dengan baik, terbuang hingga ke laut dapat mengganggu
kehidupan hewan laut. Banyak dilaporkan hewan laut yang hidungnya kemasukan
sedotan hingga berdarah. Mereka tak punya daya melepaskannya seperti manusia yang
punya jari tangan atau bantuan alat.
4. Bila dapat memilih makanan, pilih yang minim dikemas dalam plastik.
Misal kita bisa pilih makanan yang dikemas dalam daun pisang. Jika tak didapati
kemasan organik atau berbahan alam, pisahkan kemasannya. Lalu dibersihkan dari
sisa makanan untuk dipisah dengan sampah lain. Perlakuannya seperti poin 2 ya teman.
5. Habiskan makanan dan minumanmu. Apalagi jika kita makan
prasmanan, atau mengambil makanan sendiri. Ambil sesuai porsi yang biasa kita
makan, jangan berlebihan. Rasulullah pernah berpesan kan, makanlah jika lapar,
ambil makanan yang terdekat posisinya dengan kita, awali dengan berdoa, makan
dengan tangan kanan dan duduk, dan habiskan makanan kita.
Apa hubungannya
dengan menjaga bumi ?
Dengan kita
menghabiskan makanan, tak ada sisa makanan yang perlu diolah lagi oleh alam.
Karena jika ada sisa makanan, alam perlu energi untuk mengolahnya menjadi
bentuk lain. Misal akan butuh banyak air untuk melarutkan atau membersihkannya.
Nah, malah makin
jauh kan dari usaha kita menjaga bumi L
6. Bila berencana belanja di luar, siapkan tas dan wadah untuk
mengemas belanjaan kita. Misal kita mau beli alat tulis dan buku maka bawalah
tas yang bisa memuat barang itu. Jadi kita mengurangi adanya tas plastik dari toko.
7. Biasakan memilah sampah di rumah, mana yang organik atau mudah
diurai dan non organik yang sulit diurai.
Misalnya kulit
buah pisang dibuang di tempat sampah organik beserta bonggol sayur masakan
bunda, sisa makanan, daun kering. dll. Bagian ini bisa dikompos ya teman, untuk
penjelasan cara mengompos bisa disimak di blog bunda Saras : www.sarashijra.com.
Adapun sampah
non organik seperti plastik, kertas, logam, kaleng juga dipisah sesuai
bahannya. Ajak ayah bunda memilah dan memisahkan dengan sampah lain lalu
diberikan pada bank sampah yang bisa menerima bahan tersebut atau ke pemulung.
Sumber :
https://greeneration.org/publication/green-info/tpa-leuwigajah-cikal-bakal
Materi Ramadhan Berseri Bumi Lestari oleh DK Wardhani
Posting Komentar
Posting Komentar