Bismillahirrahmanirrahim
Hampir setiap
tahun kita merasakan Ramadhan. Bagaimana perasaanmu bestie bila Ramadhan
datang? Seneng banget, seneng, biasa aja, atau malah jengkel karena gak bisa
kulineran kaya hari-hari biasa?
Kalau emak
saras, seneeng bingittt. Coz kesempatan kita nambah bekal buat perjalanan
akhirat sono ya dari Ramadhan ini. Itu kalau ibadah kita dihitung pahala ya,
kalau enggak ya eman banget. Ramadhan bak event sebulan full gebyar sale pahala.
Mall kalah deh kalau mau saingan geber sale yang paling banter 70% itu pun jarang
bisa sebulan full. Karena Allah sengaja menciptakan satu bulan itu saja yang
paling mulia diantara sebelas bulan yang lain.
Jadi
melewatkan begitu aja adalah rugi abiss. Coba yuk tengok orang-orang terdekat
kita, adakah yang sudah mendahului kita pulang ke haribaan-Nya? Sehingga di
alam kubur “tinggal” menunggu saat pertanggungjawaban itu tiba tanpa punya
kesempatan kedua mengumpulkan amal baik yang bisa memperberat timbangan pahala.
So, yuk ah
berubah. Mosok mau gini-gini wae terus hidupnya. Oke, kalau aku mau berubah apa
aja yang harus disiapkan Mak? Apalagi gak tau ya jatah umur kita. Anggap saja
waktu kita gak banyak Jadi mestinya akan prepare lebih baik menghadapinya to.
Bila ini Ramadhan terakhirku, inilah yang aku siapkan yaitu membuat Ramadhan
planner. Tapi yang udah-udah, planner-nya ga bisa smooth terealisasi. Ada aja
hambatannya. Baiklah, mari terus kita perbaiki. Berikut adalah 5 jurus agar Ramadhan
Planner-mu Gak Hanya Sekedar Rencana...
5 Jurus Agar Ramadhan Planner-mu Gak Hanya Sekedar Rencana
1. Mintalah pada Allah Subhanllahu Wata'ala
Sadar kita gak punya apa-apa di
dunia ini. Tapi kita punya Allah tempat berharap dan meminta. Jadi mintalah
pada Allah dalam sholat dan doa setelah sholat. Manfaatkan pula waktu-waktu
mustajab untuk berdoa. Yaitu : antara adzan dan iqomah, saat hujan, setelah
sholat ashar di Hari Jum’at, saat sakit dan anggota keluarga ada yang sakit.
Mintanya apa?
Hehe, sesuai kebutuhan kita
masing-masing bestie. Karena ini menjelang Ramadhan maka kalau emak minta
dipanjangkan usia sampai Ramadhan, diberi kesehatan, dan diterima amal
ibadahnya. Aamiin …
2. Pelajari Ilmu Ramadhan
Hal ini penting agar kita punya dasar saat melakukan ibadah. Yuk, datangi majelis-majelis ilmu yang membahas ilmu tentang Ramadhan. Simak pula kajian via youtube atau webinar untuk memperkaya pengetahuan sehingga kita makin paham syarat sahnya ibadah. Buku-buku pun makin banyak pilihan untuk kita baca tentang tuntunan puasa, sholat tarawih, tata cara zakat fitrah, dan lainnya. Ilmu yang bisa dibaca ulang diantaranya :
a. Keutamaan
Kita gak akan punya speed dan spirit yang lebih bila gak
tau apa keutamaan Ramadhan.
Dari Buku Kajian Ramadhan karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Ramadhan
adalah bulan yang diliputi oleh rahmat, ampunan, dan keterbatasan dari neraka.
Bagian awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan (maghfirah) dan
bagian akhirnya adalah keterbebasan dari neraka.
Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi Salallahu’alaihi
Wassalam bersabda :
Umatku
diberi lima sifat pada bulan Ramadhan yang belum pernah diberikan kepada satu
umat pun dari umat-umat sebelum beliau (1) Bau mulut orang yang sedang berpuasa
itu lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi. (2) Para malaikat
memohonkan ampun buat mereka hingga mereka berbuka. (3) Allah menghiasi
surganya setiap hari dengan mengatakan : Para hamba-Ku yang shalih hamper saja
mencampakkan kebendaan dunia dan kepenatan, untuk bergegas memasukimu. (4)
Setan-setan durhaka ketika itu dibelenggu sehingga mereka tidak lagi bisa
melepaskan diri sebagaimana pada bulan lain (5) Mereka diberi ampunan pada
akhir malam.” Ditanyakan kepada Rasulullah apa maksudnya malam Lailatul Qadar?”
Beliau menjawab: “Bukan. Orang yang bekerja itu akan diberi upah ketika ia selesai
melakukan pekerjaannya”
b. Hal-hal yang Mengurangi Pahala Puasa
Misalnya ghibah atau gosip
c. Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Misalnya menyengaja muntah di siang hari
3. Warming Up dari Bulan Rajab dan Sya'ban
Bulan Rajab
Apa jadinya motor yang dua bulan
ngadem di garasi aja lalu bulan ketiga diajak racing sebulan full? Awalnya
mesti abott alias berat. Apalagi habis itu mesti bertahan selama tiga puluh
hari tanpa henti. Begitu pula Ramadhan, bestie. Untuk bisa istiqomah selama
itu, kita mesti pemanasan. Alias melatih diri kita untuk terbiasa menjalankan
aktifitas ibadah itu. Sedikit tapi sering akan lebih bermakna daripada banyak
tapi lepas itu zonk.
Jadi yuk buat list, ibadah apa
yang mau kita rutinkan dan target yang realistis sesuai kemampuan terbaik kita. Misal yang biasanya jarang sholat dhuha, mulai besok
kita jadwalkan sholat dhuha sebelum beraktifitas. Terus Al Qur’an yang terpajang
rapi di rak buku, mulai dibuka dan dibaca meski dari 1 halaman saja.
Waktu terbaik untuk warming up
sebenarnya bisa dari setahun sebelum Ramadhan datang namun karean sekarang
sudah masuk Bulan Rajab maka mulai bisa kita optimalkan. Pahami pula Bulan
Rajab sebagai bulan special. Karena di bulan haram ini pahala akan
dilipatgandakan. Emm, gak cuma pahala sih. Dosa pun dilipatgandakan. Makanya
Bulan Rajab adalah momentum untuk perbanyak amal.
Bertahanlah di Bulan Sya’ban
Dari sebuah hadits di bawah ini kita perlu cermati semangat yang mulai
loyo di Bulan Sya’ban.
“Bulan Sya’ban
adalah bulan dimana manusia mulai lalai yaitu di Bulan Rajab dan Ramadhan.
Bulan terssebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb
semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku
dinaikkan.” (HR. An Nasa’i)
Memang ya jalan menuju surga dipenuhi oleh hal tak mengenakkan. Mesti
bangun di sepertiga malam untuk tahajud, mesti menyisihkan uang untuk sedekah,
dan menahan lapar, haus, maksiat saat puasa. Namun ketika berharap pada cinta
dan bertemu Rabb, segala kesulitan bisa kita atasi. Siap berlelah-lelah di
dunia agar tidak lelah di akhirat. Seperti pesan seorang ulama :
“Jangan seperti orang kafir yg naashibah (melelahkan) meraih dunia
tapi membawanya ke neraka; mereka berinfaq tapi infaqnya utk merusak umat
Islam.”
Kita harus hadapi dengan bersungguh-sungguh beribadah dan berinfaq di jalan Allah.
4. Fokus Ibadah
Ketika Allah masih memberi kita umur panjang hingga Ramadhan maka bersyukurlah. Apa yang sudah kita siapkan menuju Ramadhan waktunya dituai. Kebiasaan-kebiasaan baik telah terbentuk habitnya. Hati-hati jaga api semangat tetap menyala hingga garis finish. Karena umumnya hanya merasakan euphoria-nya di sepuluh hari awal. Lepas itu telah teracuni oleh baju lebaran, mudik, dan angpau. Dududu, makanya persiapkan hal tersebut pula jauh-jauh hari. Agar konsentrasi penuh pada memaksimalkan waktu untuk ibadah.
Perhatikan pula hal-hal pencuri Ramadhan, seperti : sibuk mantengin sosmed berjam-jam, ngobrol gak jelas, ngabubrit unfaedah. Eman bestie, mestinya waktu sebelum berbuka itu justru waktu mustajab untuk berdoa.
5. Jaga Daya Tahan Bersama Jamaah
Lihat kembali target, kita akan
punya arah dan cara mengatur aktifitas harian kita. Misal target berapa kali
khatam Qur’an, agar mudah kita bisa membagi ke beberapa waktu. Kecuali hidup
kita hanya dipenuhi untuk sholat, ngaji, sedekah, puasa aja. Tapi kita kan
orang biasa yang juga punya seabreg kegiatan toh. Lagi pula Allah lebih
menyukai orang yang selain taat beribadah, hidupnya juga dipakai untuk
mewakafkan waktu membantu sesama. Gak hanya habluminallah tapi juga habluminannas.
Seperti itulah agama Islam mengaturnya dalam Al Qur’an agar seimbang hidup
kita. Saat ada perintah ibadah kepada Allah selalu diikuti untuk berbuat baik
kepada manusia di sekitarnya.
Daya tahan untuk menyelesaikan sepuluh hari terakhir Ramadhan mutlak diperlukan. Apalagi bila kita kaum hawa kebagian jatah bulanan ya. Untuk up semangat lagi, kita butuh jamaah yang menguatkan. Apalagi ada grup untuk memantau kuantitas ibadah kita sehingga ada orang lain yang mengingatkan jika target kita belum tercapai.
Bertawakallah
Doa penutup :
Ya Allah,
anugerahkan kami rasa takut sehingga akan menjauhkan kami dari neraka,
Ya Allah,
perbaiki Islam kami
Ya Allah,
perbaiki akhirat tempat kami akan kembali
Menjelang
Ramadhan ini, Ya Rabb...
Bersihkan hati
kami dari berbagai penyakit hati,
Anugerahkan
kepada kami manisnya tilawah Al-Qur'an,
Anugerahkan
kepada kami kenikmatan ibadah pagi-siang- malam
Anugerahkan
pengetahuan agar bisa mendidik anak-anak kami
Anugerahkan
ukhuwah dan kuatkan persaudaraan diantara kami utk mengenal-Mu
Dan berikan kepada
kami untuk bisa melakukan ibadah Ramadhan, aamiin yaa Robbal'alamin.
Posting Komentar
Posting Komentar