Libur hampir tiba, bila ayah bunda menjadwalkan bepergian bersama anak tentu perlu mempersiapkan segala sesuatunya bukan? Yang pertama, mari kita tengok lagi tujuan berlibur bagi keluarga. Apakah memang jadi kebutuhan kita atau tidak, kembali ke masing-masing keluarga.
Menurut
Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, salah seorang pemerhati parenting dan founder
Program Sekolah Pengasuhan Anak (PSPA) perlu diingat bahwa liburan penting
diagendakan di sela rutinitas kehidupan kita. Ada 3 tujuan berlibur menurut
beliau yang dikenal dengan 3 M. Yaitu : Mendekatkan diri dengan keluarga,
Menambah value, dan Menyenangkan. Jadi jangan sampai liburan yang dijalani
justru masing-masing dari anggota keluarga malah asyik dengan gadgetnya.
Bukannya makin menyamakan frekuensi kehangatan keluarga justru malah
menjauhkan. Lebih lanjut liburan bisa dikemas untuk menambah pengetahuan
anak-anak. Tentang tumbuhan, hewan, alam sekitar, profesi, dan budaya khas
daerah yang dikunjungi. Akan sangat menyenangkan bila anak-anak merasakan
memancing ikan sendiri dengan kailnya atau menjadi profesi petani di sawah.
Dalam
mempersiapkan liburan, selain tujuan wisata, ayah bunda perlu memperhatikan perbekalan
dan rencana kegiatan selama dalam perjalanan. Apalagi bila menempuh jarak
hingga lebih dari 2 jam. Hal ini sangat
penting agar anak dapat menikmati perjalanan, tidak tantrum dan orangtua pun
tidak akan baper.
Kenali Rewel pada Anak
Apakah Ayah
Bunda pernah mendapati anak-anak rewel dalam perjalanan? Mungkin sebagian besar akan menjawab “ya”.
Solusinya adalah kenali dulu jenis rewelnya. Rewel alami karena mengantuk,
lapar, haus, kepanasan atau rewel buatan karena ikhtiar, anak menginginkan
sesuatu. Bila rewel alami, bunda dapat menyiapkan bekal makanan, cemilan dan
buah untuk memastikan asupan gizi ke anak tetap terjamin. Bila kepanasan atau bosan, bisa rehat sejenak
di rest area atau di masjid untuk menyalurkan kebutuhan aktifnya.
Lalu bagaimana
mengatasi rewel ihtiar karena menginginkan sesuatu? Ayah bunda bisa bertanya
apa keinginan anak saat itu. Jikalau memungkinkan untuk dipenuhi maka silakan
dipenuhi misal ingin pindah tempat duduk. Namun jika tidak, kita bisa mengalihkan
perhatiannya dengan bercerita, bermain, atau main tebak-tebakan. Oleh karena itu kita perlu menyiapkan mainan
atau buku yang sesuai dengan tahapan usia perkembangan anak. Dengan begitu
anak-anak akan terhindar dari rewel.
Mainan yang
bisa dibawa saat dalam perjalanan misalnya boneka, mobil-mobilan, lego balok,
dll. Untuk anak usia kelas 3 SD ke atas, ayah bunda dapat membawakan papan
jalan yang diberi kertas dan alat tulis. Kita bisa meminta anak menulis
kota-kota mana saja yang dilewati, hewan yang dilihat selama perjalanan, lama
perjalanan, ataupun main tebak kata. Selain ditulis, tebak kata juga bisa
dengan menghitung jari untuk mendapatkan huruf awal kata yang ditebak.
Misalnya, sebutkan nama hewan berawalan M. Dan anak-anak pun segera berpikir
dan berebut menjawab “Macan, Merpati, Marmut, dan yang lainnya.''
Buku juga bisa
menjadi sarana bermain anak mengusir kejenuhan selama perjalanan. Buku cerita
bergambar bisa dipilih untuk anak usia TK. Sedangkan buku bacaan lebih
direkomendasikan pada perjalanan menggunakan KA atau pesawat yang lebih stabil
gerakannya. Karena jika membaca buku dalam mobil, mata akan bekerja berat
sehingga dapat berakibat pusing kepala.
Jangan lupa
mempersiapkan bekal makanan atau snack ya, ayah bunda. Biasakan sarapan untuk
mencegah anak masuk angin. Sediakan buah agar tetap segar dalam perjalanan dan
mengurangi mual seperti buah jeruk atau apel.
Bagaimana jika
liburan kali ini ayah bunda tidak bepergian ke luar kota atau ke tempat wisata
tertentu? Jangan khawatir, masih banyak agenda liburan yang bisa dinikmati
bersama anak. Misalnya berkunjung ke perpustakaan atau hunting buku di pusat
buku bekas. Pilihan lain, anak-anak dapat bergabung dengan komunitas ilmuwan
cilik yang sering mengadakan acara kopdar. Bisa juga merencanakan masak bersama
ibu yang dimulai dengan belanja bahan masakan di pasar tradisional. Anak dapat
diajarkan mengenali bahan makanan dan cara memilih termasuk menawar barang.
Pilihan lain, berolahraga bersama anak. Misal bersepeda santai di kawasan Kota
Lama Semarang. Atau bersilaturahmi mengunjungi saudara sekota yang lama belum
dikunjungi.
Komunikasi itu Penting
Begitu banyak
pilihan dalam mengisi liburan, yang terpenting selalu mengkomunikasikan ke anak
tujuan liburan, hal apa saja yang bisa dilakukan, mana yang boleh dan mana yang
tidak. Hal ini agar anak mempunyai gambaran saat menjalankan aktifitas selama
liburannya. Tentu saja jangan lupakan sholat sebagai kewajiban keluarga muslim.
Dan amal rutin harian lain, meski sedang liburan, baca Qur’an dan sholat
dhuhanya tetap ditunaikan yaa.
Posting Komentar
Posting Komentar